Site icon Produsen Trafo Dan Pusat Penjualan Komponen Terlengkap Di Indonesia – PT. Mettakindo Dayakubus

Rumus Cara Menghitung Jumlah Lilitan Trafo

Mettakindo.com – Rumus Cara menghitung jumlah lilitan trafo secara sederhana dapat menggunakan metoda GPV atau jumlah lilitan per volt saat merancang trafo tersebut.

Rumus Cara Menghitung Jumlah Lilitan Trafo

Namun, rumus tersebut sebenarnya merupakan rumus mata pelajaran Fisika yang telah lama diajarkan di SMP dan SMA. Dari mana dasar perhitungan menggunakan GPV? Hubungan kedua cara perhitungan tersebut seperti apa? Mari kita lihat pembahasan berikut ini.

Rumus Cara Menghitung Jumlah Lilitan Trafo

Mungkin masih ada yang ingat rumus perhitungan trafo yang diajarkan waktu belajar Fisika di SMP atau SMA berikut ini.

Rumus Cara Menghitung Jumlah Lilitan Trafo

N1 adalah jumlah lilitan Input, dan N2 merupakan jumlah lilitan output yang diharapkan.

V1 adalah voltase input, dan V2 adalah voltase output yang diinginkan.

Contoh:

Kita menemukan sebuah trafo rusak dengan jumlah lilitan sekunder sebanyak 40 lilitan (N2). Sedangkan primernya sudah hangus dan sulit dibuka, sehingga tidak diketahui jumlah lilitannya.

Pemakai mengatakan bahwa trafo tersebut dibuka dari mesin buatan Jepang dengan voltase 220 Volt  ( V1), dengan output 22 volt (V2). Maka untuk dapat memperbaikki trafo tersebut, kita akan menggunakan rumus di atas sebagai berikut.

N1 = (40 x 220)/22 = 8800/22 = 400 gulung. 

Sekarang sudah diketahui jumlah gulungan untuk primer dan sekundernya. Langkah selanjutnya adalah menggulung kembali trafo tersebut dengan kawat baru menggunakan data tersebut.

Lalu dari mana asal rumus GPV tersebut? Sekarang kita perhatikan  kembali rumus baris kedua di atas. N2/V2 jika dihutung duluan akan di dapat sebuah angka. Itulah yang sering kali disebut dengan GPV.

Jika anda menggunakan GPV tersebut dikali dengan Voltase yang ingin dicari, maka akan di dapat jumlah lilitannya.

Model perhitungan tersebut mirip dengan rumus yang akan kita pakai untuk menghitung keseimbangan antara daya input trafo dan daya output trafo.

Baca lebih lanjut tentang artikel tersebut pada bagian lain untuk memahami alasan rancangan trafo mengalami panas dan rusak. Jika trafo dirancang dengan mengikuti kaidah rumus perbandingan daya dan voltase, maka tidak mungkin akan terjadi kasus trafo terlalu panas dan hangus.

Rumus cara menghitung jumlah lilitan trafo akan banyak dipergunakan saat membuat trafo. Selamat mencoba.

Exit mobile version