Rangkaian Crossover Pasif 2 Way – Jenis rangkaian crossover pasif sederhana ini merupakan rangkaian paling sederhana dari seluruh rancangan crossover untuk sebuah speaker.
Tapi jangan menganggap remeh rangkaian crossover pasif 2 way tersebut. Kualitas dari sebuah speaker sangat tergantung dari rangkaian tersebut. Merancang sendiri crossover dengan menentukan sendiri frekuensi crossover atau titik potong crossover antara frekuensi bas dan frekuensi tweeter dapat membuat sebuah speaker menjadi speaker yang mengagumkan.
Speaker yang dijual di pasar telah dirancang dengan titik potong crossover pada frekuensi tertentu yang menurut perancangnya merupakan suara terbaik. Namun, masalah musik dan suara tidak sangat bersifat subjektif. Belum tentu telinga perancang selalu sama dengan telinga pembelinya. Tidak terkecuali merk terkenal pun selalu menghadapi kendala yang sama, yakni perbedaan pendapat akan indahnya suara yang dikeluarkan.
Artikel Rangkaian Crossover Pasif 2 Way tersebut sengaja dibikin 6 dB per oktaf dengan tujuan menyajikan sedikit hitungan kepada para penggemar yang hobbynya mengutak-atik elektronik untuk merancang sendiri crossover.
Dengan menguasai teori dasar tersebut, maka akan mudah bagi yang gemar mengutak-katik menggeser frekuensi titip potong crossover sesuai dengan selera masing-masing.
Kita Mulai dengan yang paling sederhana dulu. Tapi jangan meremehkan crossover sederhana ini. Walaupun sederhana jenis rancangan ini merupakan rancangan yang paling banyak digunakan.
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai kapasitor dan Lilitan.
C1 = 0.159 /(Rtweeter x frekuensi)
L1 = Rwoofer/(6.28 x frekuensi)
R= Impedansi tweeter dan woofer dalam ohm.
Frekuensi di atas harus sama karena merupakan pasangan, kecuali bermaksud untuk memotong suara pada frekuensi tertentu.
Lakukan percobaan untuk merancang crossover di atas dengan berbagai titik potong crossover, dan tentukan yang mana yang sesuai dengan selera anda.
Jangan merancang dengan titik potong dibawah 1KHZ, karena biasanya akan merusak tweeter. Bas akan mudah masuk kebagian tweeter karena frekuensi low passnya terlalu rendah, terutama rangkaian crossover pasif 2 way.
Setelah menentukan nilai dari kapasitor dan lilitan, tinggal cari di pasar atau toko online. Biasanya toleransi yang bisa diperoleh sekitar 2-10% untuk coil dan kapasitor. Gunakan tipe Air Core atau tanpa inti ferrite maupun besi agar suaranya lebih natural.
Selain bisa merancang rangkaian crossover 2 way dan 3 way sederhana, nantinya diprojek berikutnya juga akan disajikan tentang cara merancang rangkaian crossover pasif sederhana 12 dB per Oktaf dan sebagainya baik untuk yang 2 way maupun 3 way.