Istilah dan Jenis Panel Listrik

Istilah dan Jenis Panel Listrik

Daftar Isi

Selain komponen utama seperti trafo, MCB, MCCB, Kontaktor, Voltmeter dan Ampermeter. kali ini kita akan mengenal istilah dan jenis panel listrik yang sering ditemukan ketika berurusan dengan unit panel listrik.

Syncronizing Panel ( Panel Sincronisasi )

Panel sinkron dirancang terutama untuk memenuhi kebutuhan akan daya sitem terpasang. Panel jenis ini dibuat dengan system manual maupun otomatis menggunakan unit control elektronik untuk lebih dari 1 buah sumber daya atau 2 buah generator.

Kebanyakan jenis unit control yang dipergunakan pada panel sinkron menggunakan fitur di AVR dan Dropkit sebagai sensing.

Kedua daya yang dihasilakn oleh generator akan digabungkan untuk menambah kapasitas terpasang di suatu pabrik atau plant yang sebelumnya sudah ada generator dengan daya yang sudah tidak mencukupi tanpa harus mempensiunkan generator yang sudah ada.

Peak Shaving Operation.

Tarif progressive, abodemen, tagihan minimal apapun sistemnya membuat pelanggan listrik berapad dalam posisi serba salah. Daya besar yang dibutuhkan tidak selalu mencerminkan kebutuhan listrik sebuah perusahaan. Tarikan awal atau trigger besar juga tidak mencerminkan kebutuhan sebenarnya dari kebutuhan listrik secara riil.

Seringkali perusahaan hanya menggunakan daya besar pada momen tertentu atau bahkan hanya sesaat saja. Namun tanpa daya besar tersebut , peralatan ternyata tidak bisa berfungsi.

Tagihan minimal untuk daya besar bisa mencapai 30% dari daya terpakai bulanan. Bahkan bisa lebih jika pemakaian secara rata-rata tidak sebesar kapasitas terpasang.

Setup kapasitas optimal dalam mengatur biaya bulanan inilah yang disebut dengan Peak shaving. Peak shaving melibatkan berbagai pertimbangan permintaan jangka pendek dan beban puncak. Dengan pengaturan yang tepat, proses ini dapat menghemat banyak untuk pelanggan anda.

AMF (Automatic Mains Failure) Operation.

Automatic mains failure (AMF) panels merupakan sistem switching otomatis untuk mengatur penggunaan generator utama atau generator cadangan. Selama penggunaan, jika terjadi failure, AMF akan mengalihkan sumber listrik ke genearator cadangan. Tanpa AMF, generator harus dihidupkan secara manual dan menyebabkan waktu tunggu yang cukup lama, serta mungkin menyebabkan kerusakkan material WIP ( Work In Process Material ). Demikian juga saat listrik utama mengalir, AMF kembali mengalihkan listrik ke sumber utama dan mematikan unit generator cadangan dalam waktu delay tertentu. AMF sering kali disebut juga dengan ATS atau automatic transfer Switch.

Cogeneration (CHP)

Secara definisi yang diperoleh dari Wikipedia, Cogeneration atau combined heat and power (CHP) merupakan penggunaan panas mesin atau pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik tambahan secara bersamaan.

Dengan menggunakan sistem Cogeneration, penggunaan bahan bakar menjadi lebih efisien dan hemat. Hal ini karena panas buangan dari pembangkit dapat dipergunakan untuk memanaskan cadangan bahan bakar sebelum masuk ke pembangkit atau tujuan lain agar saat pembakaran lebih efisien. Panas yang dipergunakan dapat merupakan salah satu proses pendinginan tambahan sebelum masuk ke pendingin akhir air atau udara.

Isolated & Main Parallel Operation

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada bagian sinkronisai, parallel operation memerlukan 2 buah atau lebih generator untuk bekerja pada satu line supply. Sedangkan Isolated tidak memerlukan sinkronisasi serumit Paralel. Frekuensi dan voltase tidak perlu diperhatikan karena bekerja secara terpisah dari sistem utama.

Sensing Device dan Voltage Regulation

Pada saat diperlukan sinkronisasi 2 unit atau lebih generator, diperlukan peralatan sensing untuk mengirimkan sinyal parameter kerja generator seperti voltase ke AVR agar dapat menambah atau mengurangi kecepatan putaran mesin genset. Sinyal tersebutlah yang natinya membuat deretan genset memiliki parameter sama yang diperlukan untuk digabungkan.

Jenis-jenis Panel Listrik

Panel MVMDP (Medium Voltage Main Distribution Panel)

Jensi Panel listrik MVMDP (Medium Voltage Main Distribution Panel) merupakan panel distribusi atau pembagi yang menyalurkan listrik setelah gardu PLN yang mendistribusikan listrik dengan tegangan hingga 20 kV.

Selanjutnya dari panel MVMDP akan dilanjutkan ke Transformer atau Trafo step down 20 kV ke 380 hingga 220 V.

Panel LVMDP

Panel LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel) adalah panel distribusi atau pembagi setelah Trafo step down stage 1. Standard tegangan listrik dengan tegangan 110V hingga 380V.

Selanjutnya dari panel LVMDP akan dilanjutkan ke beberapa jenis panel, salah satunya panel MDP.

Panel MDP

Panel MDP (Main Distribution Panel) atau panel distribusi utama adalah panel distribusi atau pembagi setelah panel LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel). Mendistribusikan listrik dengan tegangan 380/220 V.

Selanjutnya dari panel MDP akan dilanjutkan ke beberapa panel listrik kecil seperti gedung ,  perumahan, atau pabrik.

Panel Capacitor Bank

Capacitor Bank atau bank kapasitor merupakan sebuah sistem yang terdiri dari beberapa kapasitor yang dirangkai secara parallel untuk mendapatkan nilai kapasitas besar. Dengan kapasitor bank, diharapkan akan terjadi koreksi power factor dan efisiensi dari supply listrik ke end user.

Kapasitor bank bekerja dengan cara menyimpan muatan listrik dan berfungsi sebagai perata saat diperlukan supply yang simoultan. Kapasitor bank mampu membantu meningkatkan kestabilan listrik agar tidak terlalu fluktuatif walaupun bukan sebuah stabilizer.

Komponen Panel Listrik

1. MCCB

2. Bus BAR

3. Trafo atau Power Supply

3. Magnetic Kontraktor

4. MCB

5. Pilot Lamp

6. Ampere Meter

7. Volt Meter

Selain komponen, istilah dan jenis panel listrik di atas, masih banyak komponen lainnya. Untuk lengkapnya silakan dibaca kembali artilel bagian Komponen panel listrik dan perlengkapannya.

Share: