Daftar Isi
Mettakindo.com – Rumus Cara Menghitung Efisiensi Daya Trafo. Menentukan daya harus mempertimbangan efisiensi dan keseimbangan trafo untuk menghindari transformator terbakar saat dipergunakan.
Rumus Cara Menghitung Efisiensi Daya Trafo
Hampir tidak ada satupun trafo yang dirancang dengan baik memiliki efisiensi 100%. Namun, semakin baik material yang dipergunakan, maka semakin tinggi efisiensi trafo tersebut.
Sebuah trafo yang memiliki efisiensi yang baik dapat diketahui dengan mudah hanya dengan menyentuh trafo tersebut untuk mengetahui suhu kerja trafo tersebut. Semakin panas sebuah trafo, maka semakin rendah efisiensi trafo tersebut.
Cara di atas hanya salah satu cara sederhana saja untuk mengetahui bagus tidaknya rancangan trafo tersebut. Untuk mengetahui benar efisiensi trafo, memerlukan pengujian dengan menggunakan alat uji antara lain Tang Ampere, Elektronik load atau Dummy Load, Tester dan sebagainya untuk menguji berbagai faktor.
Efisiensi sebuah trafo akhirnya dapat ditentukan setelah melakukan pengukuran. Angka efisiensi trafo inilah yang akan dipergunakan untuk merancang trafo berikutnya agar bisa memberikan daya yang cukup dengan mempertimbangkan tambahan daya karena loss.
Untuk merancang trafo berikutnya dengan bahan yang sama dapat menggunakan rumus berikut ini.
Angka efisiensi sebuah trafo dinyatakan dalam persen misalnya 80%, 90% atau 95%.
Menentukan Keseimbangan Rancangan Trafo.
Dalam merancang trafo harus diperhatikan adalah keseimbangan antara kapasitas input dan kapasitas output trafo. Sering kali ditanyakan apakah trafo yang baik adalah trafo yang kawat outputnya besar-besar? Apakah efisiensi yang tinggi selalu lebih baik?
Jawabannya bisa ya dan bisa tidak. Kawat sekunder yang besar tentu akan memberikan daya yang besar, namun kembali lagi apakah seimbang antara input dan output.
Jika kawat sekunder besar, tetapi kawat primer terlalu kecil, maka dalam hal ini kawat yang besar tersebut adalah malapetaka. Akibatnya trafo tersebut pasti terbakar saat dibebankan pada beban maksimum.
Harus terjadi keseimbangan antara P input dengan P output. Seimbang dalam arti P input harus sedikit lebih besar dibanding dengan P output.
Untuk keamanan, sebaiknya tidak terlalu memaksakan output hingga mendekati kapasitas input hanya untuk mengejar angka efisiensi. Dalam kasus tertentu, trafo sengaja dirancang dengan kapasitas output jauh lebih kecil dari kemampuannya untuk alasan keamanan.