Daftar Isi
6 Jenis Resistor Dan Gambarnya adalah sebagai berikut:
- Resistor Karbon Film
- Resistor Metal Film
- Resistor Metal Oxide
- Resistor Wire Wound
- Resistor Semen atau Balok
- Resistor chip
Resistor Karbon Film.
Jenis resistor ini merupakan jenis yang paling banyak dipergunakan karena pertimbangan harga. Ciri-cirinya berwarna coklat. Inti resistor terbuat dari keramik yang telah dilapisi lapisan residu karbon sebagai penghantar.
Sebagian besar produk elektronik menggunakan jenis ini kecuali yang memerlukan nilai resistansi yang stabil dan presisi.
Kelemahan jenis resistor ini ada toleransinya yang lebih besar dari 5% bila mendapat pengaruh panas dan berubah toleransinya seiring waktu pemakaian.
Untuk membuat resistor dengan nilai 56 Ohm maka harus dipakai inti resistor yang mempunyai jangkauan nilai tahanan 10 Ohm hingga 100 Ohm yang diperuntukkan bagi nilai seperti 12 Ohm, 15 Ohm, dan seterusnya. Namun untuk membuat resistor dengan nilai 100K Ohm tidak bisa menggunakan material jenis yang sama.
Resistor Metal Film.
Perbedaan dengan resistor karbon ada pada material yang dipergunakan untuk melapisi keramik inti.
Jenis ini menggunakan lapisan logam nichrom dengan tahanan dalam tertentu sebagai penentu nilai tahanannya. Untuk mendapatkan berbagai nilai tahanan, lapisan nikrome pada keramik dipotong dengan menyerupai spiral sehingga seperti kawat yang mengelilingi inti keramik.
Resistor Metal Oxide.
Resistor ini mempunyai kelebihan mempunyai daya tahan terhadap suku tinggi. Jenis resistor Metal Oxide mampu mencapai nilai tahanan tinggi seperti pada resistor carbon yang tidak dimiliki oleh resistor jenis Wire Wound.
Resistor Wire Wound
Resistor jenis ini dibuat dengan cara melilitkan kawat bertahanan atau jenis kawat niklin ke sebuah inti keramik.
Jumlah lilitan menentukan besarnya ohm pada resistor yang diproduksi. Untuk mendapatkan nilai resistor yang besar dengan lilitan yang sama diperlukan kawat dengan tahanan dalam yang besar. Jenis tersebut sulit mendapatkan nilai tahanan yang besar, tetapi mempunyai kemampuan ketahanan terhadap suhu yang tinggi.
Resistor Semen.
Resistor jenis ini sering disebut sebagai resistor balok atau bata atau bahkan ada yang menyebutnya resistor kotak.
Jenis ini sebenarnya tidak berbeda dengan resistor sebelumnya. Jenis ini tidak dicoating dengan epoxy, tetapi di cor langsung dengan casing berupa plastik atau keramik. Tujuannya adalah untuk memperbaikki kemampuan penyebaran panas.
Walaupun mudah ditemukan jenis resistor carbon, metal film maupun Metal Oxide dalam casing resistor semen, namun yang terbaik adalah yang terbuat dari jenis wire wound karena jenis Wire Wound memiliki daya tahan sangat tinggi terhadap suhu.
Resistor chip.
Resistor chip disebut juga Resistor SMD. Saat ini hampir semua peralatan rumah tangga modern telah menggunakan resistor jenis ini. Resistor tersebut dibuat dengan bahan metal oxide dengan inti keramik berbentuk kotak. Lapisan metal oxide dengan tahanan tertentu dicoating di permukaan keramik. Lalu kedua ujungnya disepuh dengan lapisan induktif. Lapisan inilah yang nantinya akan disolder di permukaan PCB.
Ke 6 jenis resistor dan gambarnya seperti yang tersebut di atas merupakan jenis resistor bernilai tetap yang paling banyak dipergunakan secara umum. Selain itu, masih banyak jenis resistor lain seperti resistor network, variabel resistor, thermistor dan lain-lain.